June 2, 2021
Apakah selama ini kalimat pujian untuk anak sudah efektif untuk membentuk perilakunya?
Ketika anak berhasil melakukan sesuatu tentu saja Parents turut merasa senang dan ingin memujinya. Ada banyak cara untuk memuji anak, tapi tidak semuanya efektif lho! Your words matter, Parents! Kalimat pujian bisa memiliki efek buruk untuk anak jika tidak diberikan dengan tepat. Pujian yang diucapkan dengan kalimat yang tidak tepat justru bisa berefek counter-productive untuk anak.
Menurut salah satu teori pembentukan perilaku, operant conditioning, pujian merupakan bentuk reinforcement yang dapat mendorong seseorang untuk mengulagi sebuah perilaku. Oleh karena itu, pujian yang tepat dapat membuat anak termotivasi untuk mengulangi kebaikannya. Selain itu, pujian dapat meningkatkan self-esteem anak dan kepercayaan dirinya. Pujian yang tepat juga menumbuhkan sikap tekun dan kerja keras, lho!
Lalu seperti apa sih cara memuji anak yang tepat? Yuk, simak ke-4 tips memberikan pujian secara efektif agar berdampak positif untuk anak!
Berikan pujian yang spesifik
Saat memuji anak, berilah pujian spesifik yang sesuai dengan usahanya. Misalnya, anak berhasil merapikan mainan sendiri, daripada memberikan pujian sekadar "Good job, keren!", Parents lebih baik menyatakan hal tertentu yang memang patut diapresiasi, seperti "Waah, hebat sudah mau merapikan mainan sendiri, terima kasih ya!"
Hal itu dapat membuat anak merasa Parents peduli dan memperhatikan apa yang ia lakukan. Selain itu, pujian yang spesifik mendorong anak untuk mengulangi kebaikan yang telah kita apresiasi.
Puji usaha dan kerja kerasnya
Latih anak kita untuk menghargai usaha daripada hanya sekadar hasilnya. Ketika anak melakukan sesuatu dengan baik, pujilah karena kesabarannya, ketekunannya, atau semangatnya. Dengan demikian, anak merasa orangtua menghargai usahanya. Hal ini juga dapat membentuk integritas anak melalui kerja keras.
Anak yang menghargai usaha akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah putus asa. Baginya, yang terpenting ialah bagaimana ia telah memaksimalkan usahanya dan bagaimana ia belajar dari kesalahan yang dilakukan.
Jujur dan tidak berlebihan
Berilah pujian yang tulus untuk anak dan tidak perlu berlebihan. Pujian yang dilebih-lebihkan justru bisa berbahaya untuk anak. Terlebih jika self-image anak sudah berkembang. Anak bisa menilai dirinya sendiri. Oleh karena itu anak bisa merasakan pujian yang tidak tulus jika kalimat pujian tidak sesuai dengan penilaian dirinya.
Hal ini akan membuatnya rendah diri dan berpikir, "Ah, nggak sehebat itu aku". Kalimat pujian yang tidak tulus justru membuat anak merasa tidak dihargai.
Jangan berikan pujian bersyarat dan mengintimidasi
"Kamu hebat hari ini, pasti besok bisa lebih baik lagi!"
Ketika kita memuji perilaku atau keberhasilan anak, biasanya kita berharap anak akan melakukannya lebih baik lagi di kesempatan yang lain. Hal tersebut tidaklah salah. Tentunya kita ingin anak selalu menjadi lebih baik setiap harinya.
Namun, Parents perlu menyadari bahwa harapan kita justru bisa menghambat proses belajar anak. Pujian yang disertai syarat atau kalimat intimidasi dapat membuat anak merasa tidak cukup baik untuk Parents.
Memberikan kalimat pujian kepada anak memang cukup tricky. Jika tidak disampaikan dengan benar, pujian bisa membuat anak menjadi tidak percaya diri atau cepat puas. Semoga, 4 tips memberikan pujian efektif untuk anak ini bisa membantu Parents, ya! Good Luck!